Aceh Tenggara | silet-news.com ~~ Sedang asik minum kopi, tiba-tiba terjadi keributan yang mengancam nyawa manusia yang dilakukan oleh seorang oknum Polisi yang berpakaian dinas datang marah-marah dengan membawa pisau tajam yang hendak menikam Ahmad Yani Desky, mantan Camat Depok. Kejadian tragis itu diwarung kopi simpang empat Kute Pengkih, Desa Muara Lawe Bulan, Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara pada Kamis malam (11/1/2024) sekira pukul 20.30 WIB.
Dilokasi warung tempat kejadian, korban Yani Desky menceritakan kronologis kejadian “tadi setelah sholat Isya saya tidak langsung pulang kerumah, saya mampir minum kopi di warung ini bersama Kepala Desa dan warga, sedang asik-asiknya kami bercerita, tiba-tiba datang seorang lelaki yang tidak kami kenal dengan berpakaian dinas Polisi” Ungkapnya.
“Kedatangan oknum Polisi itu sangat mengejutkan kami di warung ini, lelaki itu datang marah-marah mencari saya, ketika saya tanya apa masalahnya, oknum Polisi tersebut malah bertambah marah dan mengeluarkan pisau yang dia bawa yang hendak menikam saya, lalu dengan spontan saya menangkap tangan oknum Polisi itu yang dibantu oleh Kepala Desa dan warga”kata Yani Desky.
“Setelah oknum Polisi itu kami tangkap dan pisau yang dibawa sudah diamankan oleh warga, lalu saya menelpon Pak Kapolsek Babussalam, tak lama setelah itu Pak Kapolsek bersama anggotanya datang dan mengamankan oknum Polisi tersebut. saya sudah melapor ke Polres Aceh Tenggara”sebut Yani Desky.
Ketika ditanya apa penyebab permasalahannya, Yani Desky mengatakan, saya juga gak tau apa penyebabnya oknum Polisi itu datang marah-marah. Tadi di Desa Muara Lawe Bulan ini ada kegiatan Musrembang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) yang dijadikan sebagai momentum untuk menyusun perencanaan pembangunan yang berkualitas, memiliki konektivitas dan sinergitas, mulai dari tataran pemerintah daerah hingga dengan Kecamatan dan warga masyarakat.
Pada saat acara Musrembang tadi saya hadir mewakili Kepala BAPPEDA Aceh Tenggara, dalam acara tersebut turut hadir para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pihak Inspektorat dan Kepala Puskesmas Kota, Kutacane.
Pada saat saya memberikan kata sambutan untuk mewakili Kapala BAPPEDA, dikesempatan itu saya meminta kepada Kepala Puskesmas Kota Kutacane untuk mengaktifkan Puskesdes Desa Muara Lawe Bulan ini, karena warga sudah resah yang disebabkan Puskesdes itu gelap gulita, tidak ada lampu yang dinyalakan, Puskesdes itu sering dibuat sebagai tempat memakai Narkoba.
“Kepada Pak Kapolsek juga sudah saya sampaikan. Tiba-tiba pada malam harinya saya mau ditikam oleh oknum Polisi yang berpakaian dinas padahal saya tidak menyingung siapa-siapa, saya hanya menyampaikan keluhan dan keresahan dari masyarakat kepada kepala Puskesmas Kota tentang lampu tidak menyala pada malam hari dan Puskesdes menjadi tempat orang mengkonsumsi narkoba permasalahan itu telah meresahkan warga masyarakat wajib saya sampaikan kepada Kepala Puskesmas” urai Yani Desky.
Setelah kejadian tadi anak saya mengatakan sebelumnya oknum polisi tersebut telah mendatangi kediaman saya dan menanyakan keberadaan saya dengan nada yang tidak ramah dapat saya simpulkan oknum polisi tersebut telah bertekad berencana untuk menikam saya, pungkas Yani Desky mengakhiri.
Safi’i, Pengulu Kute Muara Lawe Bulan turut menjelaskan, terkait masalah Puskesdes yang tidak ada penghuninya hal tersebut memang benar. Sudah tidak ada petugas yang menempati Puskesdes itu jika malam lampu memang tidak ada yang menyala, saya juga sudah memerintahkan perangkat saya untuk melarang jika ada warga yang hendak memakai narkoba di Puskesdes itu.
Lebih lanjut Safi’i menjelaskan, istri oknum Polisi itu bertugas sebagai Bidan Desa (Bides) sudah dua tahun sebelumnya Bides tingal di Puskesdes itu setelah membangun rumah, Bides itu sudah tidak lagi tingal di Puskesdes kurang lebih sudah ada 3 bulan Puskesdes itu dibiarkan kosong, namun petugasnya masih aktif kerja.
Oknum Polisi suami Bides tersebut meskipun sempat berdomisili di Desa ini sekitar 2 tahun saya sendiri tidak mengenalinya pasalnya jika ada masyarakat yang mengadakan pesta sunat Rasul maupun menikah dan acara kemalangan warga meningal dunia, oknum Polisi tersebut jarang sekali datang,bisa dibilang oknum Polisi ini tidak bermasyarakat, jelas Pengulu Safi’i mengakhiri keterangannya.
Humas Polres Aceh Tenggara AKP Saniman ketika di hubungi melalui jaringan selulernya via aplikasi WhatsApp , Jumat (12/1/2024) tidak membalas pesan WhatsApp dari awak media ditelepon meski bedering tidak juga diangkat hingga berita ini sampai ke meja redaksi, Humas Polres Aceh Tenggara tidak membalas.Karena Humas Polres Aceh Tenggara tidak memberi keterangan apapun. Lalu awak media langsung mengkonfirmasi Kapolres Aceh Tenggara AKBP R Doni Sumarsono, SIK, MH. Jumat (12/1/2024) terkait oknum Polisi yang mencoba menikam Yani Desky, Kabid PP Ekonomi dan Tenaga Kerja pada BAPPEDA Aceh Tenggara.
Awak media melayangkan 8 (delapan) pertanyaan, kepada Kapolres Aceh Tenggara, diantaranya : 1. Apakah kejadian hal tersebut benar pelakunya oknom Polisi dari Polres Aceh Tenggara. 2.Siapa nama oknom Polisi tersebut. 3. Apa pangkat oknom Polisi tersebut. 4. Dimana oknom Polisi itu bertugas, di Polres Aceh Tenggara atau di Polsek. 5. Apakah oknom Polisi tersebut sudah di proses oleh Paminal Polres Aceh Tenggara. 6. Apakah oknom Polisi tersebut saat ini sudah di tahan oleh Paminal Polres Aceh Tenggara. 7. Apa motif oknom Polisi tersebut menyerang dan hendak menikam Ahmad Yani. 8. Apa benar korban telah melaporkan permasalahan tersebut di Polres Aceh Tenggara. Kapolres Aceh Tenggara AKBP R. Doni Sumarsono hanya membalas pesan WhatsApp, “Terima Kasih Informasinya,” tanpa ada menjawab satupun pertanyaan dari wartawan hingga berita ini ditayangkan. [Amri Sinulingga]
Tinggalkan Balasan