Aceh Tenggara |silet-news.com ~~ Rudi Tarigan, salah satu korban banjir bandang di Desa Lawe Dua, Kecamatan Bukit Tusam, Kabupaten Aceh Tenggara angkat bicara terkait penanganan musibah banjir bandang yang telah memporak porandakan banyak rumah warga. Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara bohongi Menteri Sosial Republik Indonesia, kata aktivis itu kepada media ini, Minggu (3/12/2023).Rudi Tarigan meminta kepada Pj Bupati Aceh Tenggara, Drs.Syakir, M.Si untuk menggulung atau melipat tenda bila tidak ada pengungsinya. Seperti diketahui sejak status darurat dikeluarkan, tidak ada pengungsi yang tinggal di tenda-tenda pengungsian yang telah dipasang oleh pihak terkait. Karena kondisi di tenda pengungsian itu tidak manusiawi, masyarakat yang rumahnya terdampak banjir bandang lebih memilih mengungsi di rumah-rumah saudaranya masing-masing, beber aktivis yang rumahnya terdampak banjir bandang di Desa Lawe Dua itu.”Ya kalau tenda-tendanya kosong tidak ada penghuninya lagi lebih baik dilipat saja,” pinta Rudi Tarigan.Saya sangat heran ketika melihat Mensos RI datang meninjau para korban banjir bandang kemarin, sebelum Mensos RI itu datang, tenda-tenda pengungsi terlihat kosong melompong, tidak berpenghuni, hal itu bisa saya lihat dengan jelas, karena salah satu tenda yang dipasang dengan ukuran yang besar itu persis didepan rumah saya. Beberapa jam menjelang Mensos RI tiba, para pengungsi terlihat penuh didalam tenda pengungsian. Saya heran, kok berani sekali Pemkab Aceh Tenggara membohongi Menteri Sosial Republik Indonesia, kata Rudi Tarigan.Beberapa hari sebelum Menteri Sosial Republik Indonesia datang meninjau banjir bandang di Aceh Tenggara, Rudi Tarigan telah menyiarkan vidio siaran langsung melalui akun facebook miliknya bernama Ruditarigan Alabas Kampak, ia mengatakan, inilah salah satu rumah warga yang sudah porak poranda, hancur di Desa Sebudi Jaya, sama sekali tidak bisa digunakan lagi. Didalam vidio siaran langsung akun facebook Ruditarigan Alabas Kampak yang berdurasi 14 menit 59 detik yang beberapa waktu lalu mengatakan, apa-apa saja yang didapatkan oleh masyarakat, biar Pak Pj Bupati jangan dengar dari bawahannya yang baik-baik saja, makanya malam ini kami menunggu kehadiran Pak Pj menyaksikan betapa warga sulitnya untuk mendapatkan posko pengungsian yang tidak layak, sehingga masyarakat lebih memilih ditempat saudaranya walaupun bersempit-sempitan, karena kondisi posko pengungsian yang tidak layak, yang tidak pantas, seperti menyediakan cuma tenda saja ya sehingga tidak layaklah,, keluarga tidak nyaman, makanya lebih memilih ke rumah keluarga, meskipun tidak memadai.Disinilah fungsinya Pemerintah hadir didepan untuk menjamin keselamatan, perlindungan, kenyamanan saat bencana ini terhadap masyarakat. Ini salah satu kawan kita juga yang rumahnya kena musibah, dia juga mengungsikan keluarga ketempat saudaranya, sama seperti saya mengungsikan ke tempat orang tua saya saat ini, karena pasilitas pengungsian tidak manusiawi, gak layak kita menempatkan keluarga disitu, jadi kesannya asal ada posko saja, beber Rudi Tarigan didalam Vidio siaran langsung itu. [Amri Sinulingga]
Tinggalkan Balasan