Aceh Tenggara | silet-news.com ~~Drs.H Sahbudin BP, MM, mantan Bupati Aceh Tenggara 2 priode (1991-2001) itu kecewa terhadap kinerja Pj Bupati Aceh Tenggara Drs.Syakir, M.Si dalam penanganan bencana banjir bandang yang terjadi di beberapa tempat di daerah itu yang terjadi pada hari Senin, 13 November 2023.
Miris rasanya ketika seorang tokoh di Tanoh Alas yang memiliki 4 SK menjadi Bupati di Aceh tersebut diperlukan seperti itu, dengan niat baik menemui Pj Bupati Syakir diruang kerjanya untuk memberikan solusi penanganan bencana alam banjir bandang, setelah H.Sahbudin BP dari pukul 10 pagi hingga azan Sholat Dhuhur. Setelah kurang lebih 2,5 jam lamanya menunggu di ruang tunggu, Pj Bupati Syakir tidak berkenan bertemu, akhirnya mantan Bupati Aceh Tenggara itu pulang dengan raut wajah kecewa.
Perihal itu diketahui dari anak kandung H.Sahbudin BP berinisial II, mantan Bupati Aceh Tenggara dua priode itu yang juga pernah menjadi Pj Bupati Aceh Barat 2004-2005 pada saat terjadinya Tsunami sudah jelas punya segudang pengalaman dalam menangani warga korban bencana. H.Sahbudin BP juga pernah menjadi Pj Bupati Aceh Tengah pada tahun 2006-2007.
Anak seorang tokoh di Negeri Sepakat Segenep berinisial II kepada media ini mengatakan, tentang rasa kekecewaan ayahnya (Drs.H Sahbudin BP, MM) terhadap kinerja Pj Bupati Aceh Tenggara Drs.Syakir, M.Si dalam penanganan korban banjir bandang yang tidak ditangani dengan baik.
Anak tokoh berinisial II lebih lanjut menerangkan Ayah (Sahbudin BP) sangat sedih melihat penanganan korban musibah tidak tertangani dengan baik dan benar alias kocar kacir, sebutnya.
Ayah merasa punya pengalaman sewaktu bertugas menjadi Pj Bupati Aceh Barat ketika Aceh dilanda Tsunami Aceh 26 Desember 2004 silam. Ayah merasa terpangil untuk menyampaikan solusi menangani bencana alam kepada Pj Bupati Syakir agar korban pengungsi bisa ditangani dengan baik dan benar, jelas II.
Sebelum Ayah menyampaikan solusi kepada Pj Bupati Syakir. Pada hari Sabtu dan Minggu yang lalu tepatnya pada tangal 18 – 19 November 2023 Ayah yang mantan staf khusus penasehat Pj Bupati Aceh Tenggara, Rektor UGL Indra Utama, Ketua MPU Bukhari Husni, mantan Bupati Aceh Tenggara Armen Desky mengadakan rapat di kampus Universitas Gunung Leuser (UGL), guna membahas penanganan dampak bencana bagi korban banjir bandang yang baru saja menimpa warga Aceh Tenggara, agar pengungsi korban banjir bandang itu lebih terarah, sehingga korban tidak merasa kecewa kepada Pemerintah Daerah. Setelah merumuskan langkah-langkah yang ditempuh maka mereka mempercayakan kepada Ayah untuk menyampaikan langsung kepada Pj Bupati Aceh Tenggara Drs.Syakir, M.Si, jelas anak H.Sahbudin BP berinisial II itu.
Setelah Rapat selesai dan menghasilkan keputusan Ayah menghubungi nomor telpon Pj Bupati Syakir, meski nada panggil tersambung namun sayangnya tidak diangkat. Karena tidak berhasil dihubungi melalui telepon, lalu pada hari Rabu tanggal 22 November 2023 Ayah ke kantor Bupati, namun Pj Bupati Syakir sedang tidak ditempat dan kepada salah satu staf Pj Bupati Syakir telah disampaikan Ayah, bahwa pada hari Kamis tanggal 23 November 2023 Ayah mau ketemu dengan Pj Bupati Aceh Tenggara.
Tepatnya pada hari Kamis (23/11) sekira pukul 10.00 pagi Ayah telah sampai di ruang tunggu Pj Bupati Aceh Tenggara sampai dengan Adzan Dzuhur tidak diperkenankan untuk bertemu dengan Pj Bupati Aceh Tenggara Drs.Syakir, M.Si. Akhirnya Ayah menghubungi saya untuk mengantar beliau pulang kerumah, dengan raut sedih Ayah meninggalkan kantor Bupati yang sempat Ayah pimpin dua priode. Padahal sebelumnya Syakir itu pernah menjadi bawahan Ayah sewaktu bertugas di Provisi Aceh dulu.
Sampai Minggu malam hasil rapat para dari tokoh-tokoh Aceh Tenggara itu belum tersampaikan kepada Pj Bupati Syakir apa boleh buat karena Syakir menutup pintu komunikasi dengan Ayah. Sebenarnya itulah yang membuat Ayah kecewa, kata II.
Pj Bupati Aceh Tenggara Drs.Syakir, M.Si ketika dikonfirmasi awak media melalui pesan WhatsApp pada hari Senin 27/11/2023, namun sayangnya Pj Bupati Aceh Tenggara itu tidak membalas pesan konfirmasi dari awak media tersebut. [Amri Sinulingga]