Aceh Tenggara | silet-news.com ~~ Fenomena pamer kemewahan dan kekayaan di media sosial (medsos) oleh pejabat dan istrinya belakangan menjadi sorotan publik. Kemewahan istri pejabat di Indonesia flexing atau pamer kekayaan memang ramai menghiasi media sosial dan pemberitaan dalam beberapa pekan terakhir.
Dikutip dari Tribunews.com istri dari pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yakni Direktur Penyidikan Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK, Brigjen Endar Priantoro.
Pada unggahan video dari akun TikTok @perusakhedon, istri Endar tampak pamer kemewahan dengan berlibur ke luar negeri, memakai pakaian mahal, hingga tengah bermain golf.
Imbas unggahan tersebut, Mabes Polri dan KPK pun berjanji akan mengusut gaya hidup mewah yang dipertontonkan oleh istri Endar tersebut.
Tak sampai di situ, baru-baru ini, istri Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Evi Celiyanti dan istri Kasubag Administrasi Kendaraan Biro Umum Kemensetneg, Esha Rahmansah Abrari juga menjadi sorotan.
Di Kabupaten Aceh Tenggara, pejabat bersama istri pamer kekayaan berembus kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tenggara, H.Julkifli, S.Pd, M.Pd bersama istrinya.
Pamer kekayaan dengan mempertontonkan emas yang besar-besar yang beraneka ragam, tas mahal serta pakaian mewah ini dilakukan oleh Kadis Dikbud H.Julkifli sendiri melalui fhoto profil WhatsAppnya.
Hobi pamer emas yang banyak dengan berukuran besar juga beraneka ragam itu digandrungi oleh istri Kadis Dikbud tersebut, perihal itu bisa dilihat dari fhoto profil akun facebook Darmayanti Sri milik istrinya pada link https://www.facebook.com/darmayanti.sri.7?mibextid=ZbWKwL .
Pamer kemewahan den kekayaan Kadis Dikbud bersama istrinya ini menunjukkan bahwa di Aceh Tenggara ada pejabat yang gemar pamer kekayaan dengan mempertontonkan cincin emas yang besar dijari sebelah kiri dan jari sebelah kanan istrinya serta gelang emas yang terlihat berukuran sangat besar ini ramai diperbincangkan banyak kalangan di bumi Sepakat Segenep itu, persisnya setelah orang nomor satu di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tenggara itu memamerkannya dan telah dikonsumsi publik.
Whatsapp dan Facebook sebagai salah satu media sosial saat ini banyak digunakan untuk kepentingan bersosialisasi maupun sebagai penyampaian pesan baik oleh individu maupun kelompok. Unggahan fhoto kemewahan istri di Profil WhatsApp Kadis Dikbud diduga saat ada acara di Pemkab daerah itu.
Gaya hidup hedon keluarga Kadis Dikbud Aceh Tenggara ini pun kemudian mengundang reaksi publik di Aceh Tenggara. Tak pelak, Kadis Dikbud pamer kekayaan bersama istri mendapat kritikan pedas dari masyarakat.
Kritikan pedas tersebut dilontarkan oleh M Khadafi selaku tokoh pemuda di Aceh Tenggara. Menurut Khadafi, gaya hidup mewah tak sepantasnya diperlihatkan. Kata dia, yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah kinerja yang dapat membangun dunia pendidikan di Kabupaten Aceh Tenggara jauh lebih baik dari sebelumnya.
“Banyak hal yang harus dikembangkan di Aceh Tenggara, bukan hanya sekedar ucapan dan memamerkan kekayaan yang tidak sepantasnya,” sindir Khadafi saat diwawancara awak media ini, Sabtu 18/11/2023 di seputaran kota Kutacane.
Selain Khadafi, kritikan serupa juga datang dari warga Aceh Tenggara lainnya yang akrab dipanggil Win Gumpang.
“Kami masyarakat yang susah mencari makan sangat menyesalkan kelakuqn Kadis Dikbud dan istrinya di media sosial dengan gaya hidup mewah di saat masyarakat sedang susah,” kata Win Gumpang.
“Pak Pj Bupati Aceh Tenggara, tolonglah perhatikan kami masyarakat yang kesusahan memenuhi nafkah keluarga, lain lagi beban untuk menyekolahkan anak-anak kami yang acap kali diwajibkan bayar uang ini dan uang itu disekolahnya, untuk biaya ongkos anak-anak kami pergi ke sekolah saja 20 ribu setiap pagi itu sangat memberatkan bagi kami yang berekonomi lemah ini,” tutur Win Gumpang sedih.
Sementara itu Plt Sekretaris Daerah Yusrizal, ST dan Pj Bupati Aceh Tenggara Drs. Syakir, M.Si ketika dimintai tanggapannya melalui pesan WhatsApp tidak membalas alias tidak memberikan tanggapannya. Kuat dugaan bahwa Pj Bupati Syakir senang dengan apa yang dipertontonkan oleh bawahannya, atau Pj Bupati Syakir memang tidak perduli dengan kenyataan ini.[Amri Sinulingga]