Kadis Dikbud Agara Flexing di Media Sosial, Dikonfirmasi Malah Hapus Fhoto Profil WhatsApp, Pj Bupati Apatis

Aceh Tenggara | silet-news.com ~~ Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tenggara
Drs Syakir, M.Si diharapkan segera turun tangan untuk merespons pejabat pamer kemewahan atau flexing yang dipamerkan oleh H.Julkifli, S.Pd, M.Pd Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tenggara di media sosial Permintaan itu disampaikan Yusuf M Teben, Koordinator Bidang Penindakan dan Gratifikasi pada Lembaga Pengawas Reformasi Indonesia (LPRI) Aceh, ketika menanggapi kemewahan yang dipamerkan Kadis Dikbud Kabupaten Aceh Tenggara H.Julkifli bersama istri.

“Sungguh amat disayangkan tindakan dari seorang Kepala Dinas Pendidikan seperti itu. Sikap hedon yang diperlihatkan di media sosial oleh pejabat dan keluarga pejabat dinilai sebagai tindakan yang tidak wajar dan melukai hati masyarakat,” kata Yusuf M Teben, kepada awak media silet-news.com melalui sambungan seluler, Rabu (15/11/2023).

Yusuf M Teben lebih lanjut mengatakan, sebagai pembina Aparatur Sipil Negara (ASN) Pj Bupati Aceh Tenggara Drs. Syakir, M.Si harus mengambil tindakan. Tidak hanya sekedar menegur, tetapi harus diproses dengan menyelidiki dan menelusuri sumber kekayaan dari yang bersangkutan, tegas Koordinator Bidang Penindakan dan Gratifikasi LPRI Aceh itu.

“Hal itu bisa dilakukan dengan bekerja sama Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan Aparat Penegak Hukum (APH) lainnya,” ujarnya.

Yusuf M Teben yang juga seorang aktivis itu pun mengingatkan kepada seluruh pejabat dan ASN agar jangan ada yang suka pamer harta dan kemewahan di sosial media, sedangkan masyarakat masih banyak yang susah mencari makan, tuturnya.

Menurut Yusuf M Teben, ASN harus menerapkan hidup sederhana dan tidak bermewah-mewahan. Hal tersebut sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar jangan suka memamerkan harta dan kemewahan.

“Saya merasa prihatin. Kondisi tentang adanya pamer kekayaan para pejabat bersama istri. Harusnya hal itu sesuatu yang mestinya dihindari oleh mereka,” imbuhnya.

“Sikap-sikap hedonis apalagi flexing yang dipamerkan di media sosial adalah sesuatu yang harus dihindari. Mestinya mereka punya rasa empati kepada masyarakat miskin,” sambung dia.

Lebih lanjut aktivis yang vokal di Provinsi Aceh itu menyebutkan, gaya hidup hedon akan melukai perasaan masyarakat. Pejabat, kata Yusuf M Teben harus menjadi pemimpin yang jadi panutan masyarakat.

“Pemimpin dengan gaya hidup sederhana namun kaya dengan gagasan dan menginspirasi serta tidak bersandar pada kehidupan yang menonjolkan unsur materialistis,”

Besarnya anggaran pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tenggara menjadi tanda tanya, kurang lebih Rp 250 Milyar anggaran di Dinas Pendidikan yang dikelola per tahun itu sangat terlihat dengan kehidupan mewah H.Jukkifli, S.Pd, M.Pd dan istrinya, pungkas Yusuf M Teben.

Beberapa waktu yang lalu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tenggara dikonfirmasi awak media ini melalui pesan WhatsApp, pesan dibaca H.Julkifli, tapi tidak dibalas. Ironisnya lagi, H.Julkifli Kadis Pendidikan itu malah menghapus fhoto profil WhatsAppnya, walaupun fhoto itu dihapus, namun rekam jejak elektronik itu tidak bisa dihapus permanen, APH bisa mengembalikan fhoto profil WhatsApp yang sudah dihapus oleh Kadis Dikbud tersebut.

Ditempat terpisah, Plt Sekda Aceh Tenggara, Yusrizal, ST dan Pj Bupati Aceh Tenggara dikirimkan awak media ini pesan konfirmasi untuk keperluan pemberitaan melalui WhatsApp, walaupun pesan konfirmasi untuk mewujudkan pemberitaan yang berimbang itu telah dibaca, namun kedua pejabat di daerah Kabupaten Aceh Tenggara itu tidak membalas. [Amri Sinulingga]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *