Mahasiswa Agribisnis Universitas Bangka Belitung Kelompok 1 melakukan penyuluhan Pembuatan pestisida nabati dari ekstrak batang serai di Desa Labu, Kecamatan Puding Besar, Bangka, Jumat (03/11/2023).
Kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan pembuatan pembuatan pestisida nabati dari ekstrak serai sebagai alternatif penangan hama dan penyakit pada tanaman.
Kajol dan Annisa Ammbar merupakan anggota kelompok sekaligus menjadi Pemateri.
Ia menyampaikan bahwa Pestisida nabati serai adalah salah satu alternatif alami untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman. Serai atau yang juga dikenal sebagai sereh mengandung senyawa-senyawa yang dapat membantu dalam perlindungan tanaman.
“Untuk membuat pestisida dari ekstrak serai langkah pertama adalah Siapkan batang serai wangi segar yang sudah dibersihkan dari daun, kemudian ditimbang sebanyak 100 g, kemudian Batang serai wangi segar lalu dibasuh menggunakan air mengalir dengan tujuan untuk membersihkan kotoran yang ada di batang serai wangi tersebut, Batang serai wangi yang segar dan bersih tersebut kemudian ditumbuk. Siapkan panci kemudian diisi air bersih sebanyak 2 Liter dan dimasukkan batang serai wangi yang segar, bersih, dan sudah ditumbuk tersebut. Rebus serai wangi tersebut hingga mendidih selama 40 menit, dan dalam proses perebusan dilakukan aduk-aduk serai wangi tersebut sampai serai wangi mengeluarkan minyak atsirinya, Dinginkan serai wangi tersebut lalu dimasukkan air rebusan serai wangi beserta serainya ke dalam jerigen air. Langkah terakhir dilakukan inkubasi air rebusan batang serai wangi tersebut selama 24 jam sebagai ekstrak serai wangi dan disebut dengan pestisida organik” Jelas Annisa dan rekannya Kajol.
Keuntungan dalam menggunakan pestisida nabati serai adalah karna merupakan bahan alami yang mudah terurai sehingga aman terhadap lingkungan dan produk pertanian. Memiliki harga yang relatif lebih murah dibanding dengan bahan pestisida sintetik.
Aplikasi yang relatif mudah sehingga dapat dilakukan oleh setiap orang.
Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Desa Labu,Pak Muslim. Dirinya berharap pengetahuan yang diperoleh petani dari kegiatan ini dapat langsung diaplikasikan di lahannya masing-masing, sehingga ketergantungan petani terhadap pestisida kimia dapat dikurangi serta beliau berharap kedatangan mahasiswa agribisnis Universitas Bangka Belitung ini dapat memberikan manfaat secara langsung kepada petani.
(red)ysv